ANDA SERING NEMUIN COSTUMER YANG PHP ?
Konsumen yang PHP juga tidak perlu dihadapi, mereka hanya perlu diajarkan & dibimbing untuk order saja
PHP adalah kepanjangan dari kata Pemberi Harapan Palsu. Orang sering memberikan arti ini pada beberapa orang yang suka melakukan pendekatan pada lawan jenis, tetapi saat diminta kepastian hubungan, orang ini malah pergi menjauh atau tidak mau memberikan kepastian.
Sering kali kata ini digunakan pada calon konsumen.
Katanya mau transfer -> ( sudah memberikan kepastian )
Tau – taunya menghilang -> ( pergi menjauh / tidak memberikan kepastian )
Tau – taunya menghilang -> ( pergi menjauh / tidak memberikan kepastian )
Tanya panjang lebar & bilang mau order ( sudah memberikan kepastian )
Tau – taunya ga jadi order dengan bilang awal bulan baru order, pas awal bulan di follow up tau – taunya menghilang -> ( pergi menjauh / tidak memberikan kepastian )
Tau – taunya ga jadi order dengan bilang awal bulan baru order, pas awal bulan di follow up tau – taunya menghilang -> ( pergi menjauh / tidak memberikan kepastian )
Pernah menemui customer tipe PHP?
Tetapi, ada pola yang biasa terjadi pada konsumen , agar bisa closing. Minimal ketika Anda melakukan hal ini, tingkat PHP konsumen akan berkurang. Simak baik – baik ya
1) Beri jangka waktu transfer. Misal jika dalam waktu 1×24 jam belum transfer, barang boleh diambil oleh customer lain.
Beritahu konsumen kalau dalam batas waktu tertentu barang tidak diambil, maka akan diberikan oleh konsumen lain, pastikan di informasikan di akhir chat sebelum ia transfer.
2) Foto produk yang sudah dipesan & informasikan ke pembeli
“Gan/sis, barangnya sudah siap berangkat nih, tinggal di bungkus Yuk segera transfer 1 x 24 jam supaya bisa langsung dikirim, barang ini akan masuk ekspedisi dan cepat sampai.”
Niscaya customer akan merasa didahulukan, oleh penjual dan mau segera transfer.
3) Berikan diskon khusus atau bonus lainnya bagi customer yang langsung transfer.
4) Masih belum transfer juga? Waktunya ditagih. Bahasa menagihnya jangan “seller sentris” ya. Tapi “customer sentris”.
Kita berpihak kepada kepentingan customer. Bukan kepentingan kita meskipun kita butuh uangnya.
Misalnya begini “Sis,barangnya sudah siap dikirim nih. Yuk segera transfer. Kalau ga, sayang nanti diambil customer lain. Nanti sista repot nyari barang lagi, padahal lagi butuh.”
Perhatikan kalimat terakhirnya yang mencerminkan bahwa penjual sangat memikirkan kepentingan customer, sampai2 penjual tidak mau lihat customer kerepotan karena barang yang dicari sudah habis.
Biasanya customer akan merasa Anda punya simpati dan segan untuk menunda transfer lagi.
5) Masih belum transfer juga? Ya sudah gapapa, konsumen yang tidak membeli bukan berarti konsumen tersebut tidak beli selamanya, mereka sudah masuk ke dalam kolam ikan / database Anda kan. Mashi bisa broadcast pesan-pesan dan info jualan lainnya
Saat broadcast, ceritakan tentang apa produk yang kamu jual serta testimoni konsumen. Dengan story / cerita tingkat kepercayaaan konsumen akan meningkat
Semoga Bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar